CINTAI LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN BUMI KITA : Iklan Layanan airbening21 Untuk Semua

Berbagi Apa Yang Bisa Dibagi

Senin, 13 April 2009

GUS DUR .. oh, GUS DUR .. : Tentang Sebuah Wawancara Aneh

" Gus Dur "
ilustrasi oleh: dari okezone.com


"Membuka portal berita saya meng-klik detik.com, ada berita tentang Gus Dur mengomentari pemilu. Wow.. sudah lama nggak ngeliat comment-nya Gus kita yang satu ini. Sampai akhirnya saya ketawa-ketawa sendiri. Wawancara yang aneh dengan narasumber yang heboh.. hehe.. Sebenarnya airbening21 tidak menuturkan cerita politik dalam konteks yang sangat praktis, tapi khusus yang satu ini kita welcome aja. Ini mah beda.. berikut petikannya, 100 % begini adanya.."


Gus Dur Minta Pemilu Diulang
- Anggap Hasil Pemilu Brengsek -


Jakarta - Mantan Presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) geram dengan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2009 kali ini yang dianggapnya brengsek dan curang. Makanya, Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB ini akan menggalang kekuatan untuk menolak hasil pemilu. Ia pun minta pemilu ulang.

Demikian disampaikan Gus Dur usai menghadiri deklarasi Cawapres Emir Soendoro dan pembukaan pameran lukisan di Jln.Imam Bonjol No.4, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/4/2009). Berikut petikan wawancara Gus Dur dengan sejumlah wartawan usai acara tersebut.

Bagaimana Tanggapan Gus Dur tentang hasil Pemilu sekarang?
Brengsek…

Brengsek kenapa Gus?
Ya, karena KPU (Komisi Pemilihan Umum) nggak siap.

Misalnya?
Ya, nggak siap, kok misalnya. Nggak siap, ya nggak siap..

Langkah Gus Dur sendiri bagaimana?
Kita tolak pemilu itu dan minta pemilu lagi..

Akan galang kekuatan untuk tolak pemilu?
Iya...

Sudah ada komunikasi dengan siapa aja?
Ya, gampanglah..

Kira-kira prediksi Gus Dur, apa yang akan terjadi pasca pemilu?
Semuanya jengkel. Semuanya jengkel kok. PDIP dan lain-lainnya semua menyatakan, pemilihan yang kemarin itu tidak sah..

Artinya Gus Dur mendukung langkah Megawati, Prabowo dan Wiranto untuk melakukan gugatan?
Iya...

PKB Cak Imin hasilnya gimana?
Tidak di bawah Cak Imin..

Kan, hasil sementara PKB Cak Imin sampai 5 persen?
Kita yang masuk, kita jumlahnya masuk segitu..

Jadi kubu Cak Imin tidak diakui?
Tidak...

Golput semakin banyak, indikasikan apa?
Mengindikasikan orang tidak senang dengan pemilihan sekarang, karena kecurangan..

Karena KPU tidak siap?
Karena curang..


(Detik, 12 April 2009)



"Gus Dur .. antum memang selalu layak dapat bintang, edunlah.. hehehe..", senyum-senyum sendiri saya pun menggumam.



---------------ooOoo---------------

Kamis, 02 April 2009

ANGIN = UDARA YANG BERHEMBUS : Catatan Ketika Tidak Enak Badan

" Festival Kentut "
ilustrasi oleh: kawan saya Awang yang baik


MASUK ANGIN vs ANGIN MASUK
(Tribute To: April Mop, 01-04- 2009)


- Sudah menjadi hukum alam jika orang hebat senantiasa akan melakukan sesuatu yang luar biasa. Celoteh-celoteh ringan pun akan terdengar begitu berat, sebab istilah-istilah yang keluar memang tidak lazim dipergunakan oleh orang kebanyakan ..

BEBERAPA hari ini saya tidak merasa enak badan. Bukan tidak enak badan selayaknya orang demam atau pegal-pegal, lebih tepatnya mungkin saya merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan beberapa elemen dalam tubuh saya. Sering kentut nggak jelas dan teurab (Sunda language) hampir setiap waktu. Berbekal sedikit pengetahuan tentang dunia penyakit yang saya miliki, maka positif saya memvonis diri sendiri; MASUK ANGIN, nih..!

Dunia penyakit memiliki banyak ciri atau tanda-tanda khusus yang tergantung dari penyakit yang diderita. Jika anda merasa badan anda ingin sekali diselimuti padahal badan anda terasa panas, maka anda disebut menderita demam. Umpamanya anda tiba-tiba ingin mengikat kepala yang terasa mau pecah. Jangan cepat-cepat pasrah bahwa itu adalah keseleo. Tapi yakinlah bahwa anda sedang sakit kepala (mungkin migren) yang mungkin juga disertai sakit gigi (ini bisa terdeteksi kalau anda juga merasa pipi bengkak hingga anda sangat sebal atau emosi tinggi mendengar suara-suara ribut).

Banyak sekali jenis penyakit didunia ini. Baik yang telah ditemukan obat penawar atau penyembuhnya maupun yang belum (semisal; AIDS). Dari yang berkategori ringan seperti batuk pilek biasa atau korengan alias kudis karena jarang mandi hingga pada penyakit elit yang hanya orang kaya yang (biasanya) bisa ‘menikmati’. Memang, beberapa penyakit berat ada yang memiliki ciri cenderung sama dengan penyakit ringan. Contohnya adalah saat anda merasa sakit ketika buang air kecil. Mungkin anda menyangka sedang mengalami kentereq (Sasak language), padahal mungkin anda mendapat ‘hadiah’ spilis alias raja singa (Lyon King; English language). Wow.. gawat bo..! Atau ketika anda batuk-batuk kecil (kering), bisa saja itu bukan pilek biasa tapi TBC. Jika demam terlampau tinggi mungkin itu flu burung. Bisa juga sebaliknya dan begitulah kira-kira.

Bermain ke bekas kampus di Jatinangor rupanya mempertemukan saya kembali dengan beberapa kawan (hebat). Dengan aktifitas tetapnya; diskusi yang sungguh mumpuni. Maksud hati hanya ingin mengurus sebuah keperluan (yang tidak hebat), malah terjebak dalam forum yang luar biasa. Kenapa luar biasa? Sudah menjadi hukum alam jika orang hebat senantiasa akan melakukan sesuatu yang luar biasa. Celoteh-celoteh ringan pun akan terdengar begitu berat, sebab istilah-istilah yang keluar memang tidak lazim dipergunakan oleh orang kebanyakan. Dalam hati saya agak ‘mengutuk’ kawan yang tadi mengajak saya bergabung. Padahal tadi saya sedang berasyik masyuk dengan kawan-kawan lain (yang lulusnya masih tertunda) didepan kantin dengan begitu banyak pemandangan indah para mahasiswi yang berseliweran. Reuni klasik hehehe ..

Meninggalkan segelas kopi dan pemandangan elok, saya menurut saja ajakan kawan itu untuk bergegas menuju koridor di bagian kampus yang lain. Hal yang dibicarakan saat itu adalah tentang budaya dan seni dengan segala argumentasi-argumentasi ilmiah (mungkin sekelas professor) serta kutipan-kutipan dari para pemikir tangguh dunia. Saya bukanlah budayawan, apalagi seniman. Saya bukan siapa-siapa.

Disini kemudian saya merasa seperti ditengah samudera dengan sampan kecil berada ditengah forum itu. Alangkah malangnya saya. Tapi saya tetap mengayuh dengan harapan daratan cepat terlihat dan saya segera terbebas dari obrolan yang berat itu. Sungguh, hari ini saya tidak ingin melakukan sesuatu yang terlalu menguras pikiran. “Saya sedang masuk angin, kawan..”.

Namun, manusia bijak berkata bahwa, “..tidak ada sesuatu yang ‘terbuang’ percuma..”. Berakhirnya diskusi siang kearah sore itu malah memberikan sesuatu yang sedikit ‘mencerahkan’ bagi saya dalam menyikapi kentut dan teurab tersebut. Tentu saja, pencerahan yang saya maksud tidaklah akan sampai membuat saya menjadi seperti kawan-kawan mumpuni itu. Cukuplah hanya sebatas mengeluarkan pertanyaan yang (saya harap) tidak lazim. Kenapa tidak lazim? Biar saya kecipratan image mumpuni juga, pastinya .. saya berubah sedikit cerdas hehe ..

Sebuah kata adalah sesuatu yang berdiri sendiri. Biasanya mengandung (berfungsi sebagai) subjek atau objek (salah satu). Penggabungan dua kata atau lebih itu disebut kalimat. Disini (dalam kalimat) subjek dan objek itu berkolaborasi untuk menguatkan makna kalimat. Kata MASUK dan ANGIN tentulah mempunyai arti yang berbeda. Tapi jika menjadi MASUK ANGIN, masyarakat luas pun akan mengartikan itu sebagai salah satu penyakit bagi tubuh manusia (walaupun binatang pun katanya bisa mengalami hal yang sama). Yang kemudian menjadi permasalahan adalah kalimat masuk angin itu saya rasa tidak tepat sebab tidak menjelaskan sebuah sebab akibat. Hubungan yang ditimbulkan dari penggabungan kedua kata itu malah (menurut saya) rancu; kebalik.

Kata masuk adalah sebuah kata kerja dan kata angin merupakan kata benda (atau kata sifat? Saya masih bingung). Sekilas saya tiba-tiba teringat dengan unek-unek saya dulu waktu masih kuliah, tentang arti atau makna dari nama Jurusan Kehumasan. Disini, masuk angin mengartikan sebuah peristiwa yang terjadi dalam diri (tubuh atau raga) manusia. Jika manusia merupakan subjeknya, maka pertanyaannya adalah, “siapa masuk ke apa .. atau apa masuk ke siapa?”.

Ketika saya masuk kelas atau masuk rumah, semua orang bisa menerima itu sebagai sebuah peristiwa biasa. Tentu saja, orang masuk ke dalam kelas atau orang masuk ke dalam rumah setiap hari terjadi di seluruh penjuru dunia. Tidak ada yang aneh. Tapi akan menjadi heboh ketika ada orang masuk ke dalam angin. Nah, loh .. Disini saya berpikir mungkin kalimat yang umum digunakan itu salah. Mungkin seharusnya adalah KEMASUKAN ANGIN atau (biar lebih ringkas) ANGIN MASUK.

Saya melamun tak jelas. Terngiang kembali beberapa kosakata yang tadi digunakan oleh kawan-kawan para pendiskusi tangguh itu. Hhmmm, bukankah mereka tadi mengatakan Subjektif dan Objektif? Aarrghh.. saya tambah pening. Diakhir kenekatan saya untuk terlihat mumpuni, saya menelurkan pertanyaan kedua; mungkinkah dalam hal ini manusia itu adalah objek dan angin itu adalah subjek? Jikalau itu benar, hina sekali manusia. Hanya menjadi objek (penderita) dan kentut menjadi subjeknya.

Subjektif dan objektif, mungkin segala corat coret saya diatas itu sebenarnya sampah. Yah, namanya juga subjektif. Kan gimana saya.. hehe.. Kalau tulisan ini adalah pembodohan (karena ngaco; misalnya), maka saya mohon relakanlah diri anda untuk menjadi objek pembodohan saya. Sungguh, saya hanya ingin terlihat pintar dan cerdas (dibanding anda). Hanya ingin terlihat saja. Saya tidak berani lebih dari itu. Yah, saya cukup tahu diri.

Kembali bergabung dengan ‘kawan-kawan kantin’ yang masih asyik menggoda para mahasiswi yang lewat, saya mendengar ada yang berteriak, “April mooopp.. hooreee..”. Entah kehebohan apa yang mereka bikin. Saya hanya tersenyum kecut. Bagi saya (saat ini); masuk angin, nimbrung di diskusi orang-orang yang luar biasa, dan pertanyaan-pertanyaan saya yang sok pintar adalah April Mop yang penuh pengalaman ‘spiritual’.. hahaha..

Tiba-tiba saya merasa ngantuk. Saya ingat rupanya beberapa hari terakhir ini saya kurang tidur. Pantesan masuk angin. Eh.. maksud saya, angin masuk..



Pondok Nadin – Jatinangor, 2 April 2009




-------ooOoo-------