CINTAI LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN BUMI KITA : Iklan Layanan airbening21 Untuk Semua

Berbagi Apa Yang Bisa Dibagi

Senin, 27 Desember 2010

RESOLUSI DAN EVALUASI : Catatan Akhir Tahun 2010

" Pagi Di Balik Ilalang "
ilustrasi oleh: nemu di google aja



SUGESTI


Tahun yang lalu adalah guruku dan Tahun yang akan datang adalah asaku .. (anonymous)

BULAN di akhir tahun 2010, Desember dan anda pasti tahu itu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, maka pergantian tahun kali ini juga akan berlangsung pada pukul 00.00 waktu setempat. Ah, kalau untuk hal itu anda jelas akan mentertawakan saya. Baiklah, kita hentikan ‘polemik’ tentang itu, karena tidak penting dan konyol.

Hari ini saya masih di kota ini, masih berjibaku dengan ‘hutang piutang sekolah’ saya sama ibu dirumah. Selain itu tentu saja hutang janji lainnya yang tidak bisa saya sebutkan disini. Yah, semuanya paling tidak merupakan gambaran bahwa sekolah saya mesti cepat kelar agar ibu merasa bangga bisa melihat anaknya akhirnya lulus sekolah lagi walau dengan cara dan metode yang terseok-seok. Tak mengapa, proses mengajarkan arti perjuangan dan perjuangan menentukan rasa ketika meraih hasil. Apapun itu tentunya .. hehee ..

.....................
Angkasa timur memerah
Embun pagi mulai berguguran

Tak terasa, ini laju makin kencang
.....................
(Singgih Wiku Yuwono)

Semua orang pasti punya punya semacam resolusi ataupun evaluasi diri. Sangat subjektif dan itu sama sekali tidak masalah, toh itu bukan untuk dijadikan RUU atau pun di-LPJ-kan. Jadi santai saja mau seperti apapun isi dan bentuknya. Maka seperti orang lain itu, saya sendiri juga tentunya punya resolusi dan evaluasi terhadap diri sendiri. Namun tak semua harus di evaluasi dan tak banyak juga yang mesti diresolusikan, sebab kondisi yang ada memang harus disesuaikan.

Tahun ini musim hujan berlangsung sepanjang waktu. Bukan masalah apakah hujan turun atau tidak, tapi ini (seperti) mempunyai korelasi dengan langkah-langkah kaki. Jalanan becek dan air menggenang. Banyak kejadian-kejadian ‘aneh’ pada 2010 yang berlalu, seperti hujan yang turun maka itu terkadang jadi anugerah dan terkadang pula bikin banjir dan becek.

.....................
Malam pergi
Saat Tuhan menyalakan lampu jagad
Mentari semakin angkuh
Dengan sombongnya menyala vertikal di ubun-ubun
Dan memang yang angkuh tak pernah menang
Waktu yang perlahan tapi pasti
Membunuh sang raja siang
Dipaksanya dia tenggelam di samudera
Senja yang mulai menua
Ubannya memerah
Terurai di awang-awang dunia
Senja yang mati muda
Tertidur dalam pelukan malam tanpa suara
.....................
(Singgih Wiku Yuwono)

Di kota ini badai masih tak pernah berhenti, proses pencarian seperti pelaut masa lampau menemukan Tanjung Pengharapan masihlah terasa panjang. Oke .. tak banyak yang harus dicorat coretkan disini, tidak penting juga terlalu lama mengheningkan cipta untuk hal itu .. hahaa ..

Akhir 2010, sepak bola Piala AFF, sekolah, aktifitas (bukan pekerjaan seperti yang kawan-kawan kira), dan lain sebagainya adalah cerita penutup tahun ini. Tapi ia tetaplah menjadi kisah berjalan pada tahun nanti, sebab yang ditutup hanya waktu tahun menurut kalender manusia saja. Sedangkan ceritanya masihlah terus bergerak sesuai dengan garis hidup. Jadi sebenarnya tidak ada yang lama dan tidak ada yang baru, semuanya hanyalah sebutan untuk menandai saja. Menjadi sugesti diri jika kita kemudian menjiwainya. Sugesti untuk apa? Pilihannya cuma dua, optimis dan pesimis. Jika tidak merasa tersugesti sama sekali, maka itu bukan hal yang menjadi evaluasi dan resolusi. Sederhana saja kita mengira-ngira, jangan terlalu rumit biar tidak bikin pusing.

Baiklah, tak ada tulisan panjang disini. Sebab yang ada hanyalah pandangan yang jauh dan rencana yang panjang. Sebenarnya saya juga bingung mau menulis apa, saya hanya sedang ingin memaksakan diri sebab sudah terlalu lama beranda ini tidak disentuh dengan sesuatu yang baru. Maka dengan bantuan seorang kawan yang pandai bersyair, saya kemudian ‘nekat’ meminjam puisinya sebagai pemberi warna atas corat coret ini. Bukan apa-apa, sebab tanpa itu mungkin ‘editorial’ ini mungkin akan lebih mirip Surat Pembaca pada sebuah koran tanpa pembaca .. hehee ..

Selamat Tahun Baru 2010 buat semua dimana saja berada. Jangan pernah berhenti dengan cerita yang kemarin, sebab itulah alasan kita untuk terus bergerak. Melaju dan menjadi apa yang kita inginkan. Setidaknya itulah sugesti untuk diri kita. Jika hari ini kita masih berdiri disini, maka esok kita akan berlari. Lalu pada suatu hari nanti, kita akan kembali membawa matahari. Insya Allah, amin ..



Bandung, 27 Desember 2010




* Terima kasih untuk bung Singgih di Tasikmalaya dan Majenang atas puisinya. Sukses untuk anda, bung ..







-------ooOoo-------