CINTAI LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN BUMI KITA : Iklan Layanan airbening21 Untuk Semua

Berbagi Apa Yang Bisa Dibagi

Kamis, 31 Maret 2011

SEGELAS KOPI : Catatan Tentang Yang (sering) Terlupakan

" gak nyambung dengan tulisan "
ilustrasi oleh: airbening21


YANG (sering) TERLUPAKAN
- yang terlewat di Nona Senja -


- “Tidak ada akibat tanpa sebab ..”, kata seseorang yang manis. Saya setuju itu, semua memang ada imbal balik sebab susah untuk menemui sesuatu yang bebas nilai. Dikarenakan sesuatu yang entah apa dimana dan tidak ada hubungannya dengan kopi, tapi kopi begitu ikhlas menjadikan dirinya sebagai ‘pembuka jalan keluar’ buat anda berpikir cerah .. -

KOPI menurut sejarahnya yang pernah saya temukan di beberapa literatur (biar saya terkesan hebat, pake daftar pustaka), ditemukan atau lebih tepatnya dipergunakan oleh Suku Indian di pedalaman Amerika zaman dahulu kala. Saya pikir rentang masa itu sangat lawas sekali, melebihi lama waktunya orang pacaran (eh uuppsss maap, mengkol saeutik). Saat itu kopi dimakan mentah sama orang Indian, efeknya adalah rasa hangat dan membuat stamina (kantuk) jadi bisa tertahan. Itu fungsi kopi pada masa itu, jadi mari kita berterima kasih kepada Suku Indian (hhoorree .. prookk prok prookk).

Sore yang gerimis menjelang akhir Maret. Saat itulah biasanya anda akan mulai berpikir tentang kopi sebab anda merasa perlu untuk menghangatkan badan. Tapi sebenarnya kopi pada saat ini tidak hanya untuk menahan kantuk atau menghangatkan badan (tentunya pula udah hampir tidak ada yang memakannya mentah-mentah). Secangkir atau segelas kopi telah mengalamai semacam ‘perjalanan spiritual’ sehingga kegunaannya sekarang menjadi begitu multi. Seperti tissue roll, kalau di Amerika itu fungsinya adalah membersihkan ‘sesuatu’ jika anda habis melakukan ‘sesuatu’ di toilet. Tapi di Indonesia, bertambah fungsinya juga untuk membersihkan mulut anda sehabis makan. Hebat kan?! Walau tidak terlalu sama, tapi seperti itulah mungkin yang terjadi juga dengan kopi.

Jika anda datang ke Kedai Nona Senja dan berbicara kepada seorang kokinya (yang punya pacar jelas), “.. kawan, bikinkan aku segelas kopi hitam ..”. Anda jangan berharap kawan koki itu akan langsung begitu saja membuatkan kopi hitam. Juga anda jangan berharap bahwa dia akan bertanya dengan ‘irama’ khas warkop indomie, “.. ABC, Torabika, atau Kapal Api?”. Sebab kawan koki itu (hampir pasti) akan memandangi anda sejenak, memastikan kondisi anda secara lahir bathin (dengan sudut pandang subjektifnya). Lalu anda akan ditanya, “.. Dilematis atau Kepedihan?”. Jika anda bingung, maka berdasar dari hasil memandangi anda tadi sang koki akan menawarkan yang (subjektif dia) mungkin pas untuk anda, “.. Kepedihan gelas besar ya, kalo gak kuat banget (sama pahitnya) nanti tambahin gula aja dikit .”.

Menghadapi sesuatu dilema membuat banyak orang bingung, menghadapi realita membuat banyak orang pedih. Mirasantika? Tentu bukan jalan keluar yang ‘mencerahkan’. Sebab selain tidak bisa dikonsumsi disembarang tempat dengan resiko hukum dan digebuk hansip, maka miras itu hanya cocok untuk bersenang-senang. Percayalah, kawan .. saya sudah mengalaminya .. eehh naha?! .. hehee .. maap, mohon konsentrasi kembali. Lalu untuk membuka ruang berpikir agar bisa memecahkan dilema atau mengikhlaskan diri dengan realita yang pedih itu perlu semacam ‘pemicu’. Si pemicu ini akan membuat pikiran menjadi sedikit terbuka dan akhirnya anda akan berpikir realistis dan logis. Itulah kemudian menjadi fungsi segelas kopi hitam saat ini.

Tidak ada akibat tanpa sebab ..”, kata seseorang yang manis. Saya setuju itu, semua memang ada imbal balik sebab susah untuk menemui sesuatu yang bebas nilai. Dikarenakan sesuatu yang anda alami entah apa dimana dan tidak ada hubungannya dengan kopi, tapi kopi begitu ikhlas menjadikan dirinya sebagai ‘pembuka jalan keluar’ buat anda berpikir cerah. Imbal baliknya apa? Tentu terlalu naïf jika saya akan mengatakan tidak ada. ‘Imbal jasanya’ adalah segelas kopi hitam hanya ingin anda nanti tidak memandangnya sebelah mata dan sekali-sekali masih mengingatnya. Dia tahu kalau nanti anda sudah senang kembali maka anda (mungkin) tidak akan memesannya lagi. Memandangi pekat hitamnya sambil merenungi dilema dan realita hidup anda, mungkin akan menjadi momen yang telah lewat. Saat anda telah berbahagia kembali, maka anda mungkin akan melupakan kopi hitam itu dan berganti menjadi memesan segelas Jus yang segar atau segelas besar Chocolate Romantic yang hangat. Atau mungkin juga anda akan memesan minuman yang jarang sekali orang bisa dan mampu membelinya.

Banyak orang besar yang akhirnya bisa memecahkan masalah besar dengan ‘bantuan’ segelas kopi hitam. Termasuk kita juga mungkin, walau kita bukan orang besar (saya maksudnya). Tapi tak banyak orang yang mengingatnya sebagai salah satu pemicu inspirasinya itu. Kopi hitam dan realita hidup yang terkadang dilematis, sungguh sempit jika raut kehadirannya hanya ditandai dengan nama yang itu-itu saja seperti Kopi Susu atau Kopi Jahe. Maka di sini Nona Senja telah mengapresiasikannya. Setidaknya dengan memberinya nama yang berbeda.

*****

Kamu .. yang datang dari tempat yang ‘asing’ .. Kita ‘diperjumpakan’ oleh waktu, walau sebelumnya aku tak mengenal kamu dan kamu pun tak mengenalku. Tapi bukankah yang terdahulu sebelum kita juga tidak saling mengenal? Dan bukankah semua juga datang dari ‘tempat jauh’ pada segala penjuru mata angin lalu dipertemukan? Aku tahu kamu bukan tak bernama, sebab aku selalu bisa mendengar suara dan melihatmu dengan rupa bagai kaca .. menabur benih, mengalirkan air & melembutkan angin .. Tapi baiklah, jika memang tak bisa bertanya siapa kamu, maka bolehlah kiranya kamu singgah lebih lama, mengenalmu setidaknya untuk semusim saja ..
Hei kamu .. bolehkah aku memberimu nama ‘Kopi Inspirasi’?





Bandung dipenghujung malam dan ada gerimis tadi sore, 25 Maret 2011





* terima kasih untuk inspirasi ..






-------ooOoo-------

Rabu, 30 Maret 2011

NONGKRONG DI KEDAI : Catatan Untuk Nona

" Juice a Friend with Juice For You"
ilustrasi oleh: airbening21


NONA SENJA


- Saya ‘jatuh cinta’ kepada Nona Senja dan juga jatuh cinta kepada seseorang (menarik nafas dalam-dalam). Mungkinkah di Nona Senja banyak orang akhirnya menemukan sesuatu yang ‘baru’? Entahlah, kawan .. bukan kapasitas saya untuk menjawab itu .. -

SEMUA orang berhak untuk nongkrong, menghabiskan sisa waktu luang daripada terbuang percuma dikamar. Kalimat itu telah beberapa kali saya dengar, sehingga membuat saya hafal tiap intonasi pengucapannya. Yah, kawan-kawan saya adalah mereka yang bisa membuat semua hal menjadi bermakna. Argumentasi dan sudut pandang sudahlah jangan ditanya lagi. Oleh karena itu ‘disarankan’ anda untuk tidak mendebatnya, sebab anda nanti malah bingung sendiri.

Baiklah, tiga orang kawan saya akhirnya bersepakat dan bersepaham untuk membuat suatu unit usaha. Tentunya tidak asal program dan jalan begitu saja, sebab unit usaha ini telah melalui serangkaian ‘penelitian’ yang cukup komperehensif seperti kata orang-orang pintar (entah betul atau tidak kata-kata itu, saya mah hanya mencontek). Bahwa apa yang akan dikerjakan merupakan suatu kebutuhan khalayak ramai. Jadi ini adalah demi kepentingan umum (setidaknya kepentingan umum bahwa kita memerlukan tempat bertemu yang ‘layak’ dan strategis). ‘Mengerikan’ sekali bukan, kawan-kawan saya itu?!

*****

Gurat .. gurat .. corat .. coret ..
Ada kanvas ada cat ada bayangan
Guratlah dengan rasa
Coretlah diatas jiwa
…………………

Awal bulan Pebruari 2011 yang gerimis kalau saya tak salah ingat, sebuah SMS masuk tentang adanya undangan menikmati segelas kopi hitam gratis sebagai ‘tembakan pertama’ unit usaha untuk ‘kepentingan publik’ ini mulai beroperasi. Sebuah kedai malam yang buka setiap hari (tanpa mengenal kasta hari) semenjak senja luruh di ufuk jingga sampai pengunjung terakhir pulang dipenghujung kelam yang membeku. Ia bernama Nona Senja.

Jika anda datang sendiri, tak perlu khawatir. Nona Senja ‘menyediakan’ kawan yang ‘sejenis’ namun sejenis. Bukan berarti anda akan disediakan pasangan lawan jenis untuk anda kecengin dan akhirnya akan menolak anda saat itu juga, tapi pasangan disini adalah mereka-mereka yang (mungkin) bernasib sama dengan anda yaitu datang sendiri juga. Jadi anda bisa menjadi ‘pasangan yang serasi’ untuk curhat dan berkeluh kesah atau mentertawakan orang lain (kalau gak tega mentertawakan diri sendiri) sebagai aplikasi dari ‘cuci tangan’ setelah ‘melempar batu’.

Tapi tentu tidak semua pengunjung Nona Senja adalah yang ‘bercitra’ sama dengan anda (kita maksudnya .. hehee), sebab yang datang berpasangan pun banyak. Jadi campur-campurlah, termasuk juga campur-campurnya profesi para kawan yang datang menghabiskan sisa waktunya masing-masing setiap hari. Dari seniman, penyiar radio, dosen, para penikmat waktu (karena belum kerja), lelaki patah hati, tukang sablon, pegawai bank, pengantin baru (atau yang sedang berencana), wartawan, sarjana fresh graduate, tukang warnet (datangnya pas ganti shift), sampai mahasiswa tingkat paling akhir sekali .. juga akan mudah kita jumpai disini.

Namun tak elok rasanya (meminjam istilah SBY yang diikuti juga oleh Anas Urbaningrum dan Marzuki Alie) jika berbicara tentang kedai tanpa menyebut jenis-jenis menu yang ada. Sejujurnya saya ‘tak tega’ menulis nama-nama menunya disini, sebab menceritakan tentang menu di Nona Senja bagaikan berkisah tentang perjalanan hidup (hahahaaa). Jadi disarankan untuk datang sendiri (maksudnya anda datang langsung, sendiri atau dengan berpasangan mah gimana ‘rezeki’ anda aja).

Cuma bisa saya jelaskan sedikit, bahwa menu-menu yang disajikan di Nona Senja sesungguhnya telah melewati proses yang panjang, melelahkan, dan meletihkan. Menu-menu yang hanya bisa didapat melalui rangkaian pengalaman (agar terkesan empiris kita sebut aja riset penelitian kualitatif subjektif) beberapa koki (dan kawan-kawannya koki) yang tiada ternilai harganya. Kenapa tiada ternilai? Sebab spirit perjuangan dan pengorbanan serta keberanian (termasuk berani malu ….. dan malu-maluin) semuanya ada disitu. Bukan masalah materi, tapi ini masalah perasaan (wwaaaddaaawwww) .. cukup!! Tidak bisa dilanjutkan lagi, keyboard komputer ini menjadi terasa aneh .. jadi beurad, lur .. ngetikna oge :D ..

*****

Nona Senja yang saat ini berlokasi di Jln. Ciung Wanara, dekat ITB persis dibelakang SMAN 1 Bandung, telah menjadi saksi baru ‘perjalanan’ kawan-kawan saya. Bukan cuma 3 atau 4 orang koki (plus pelayan yang sering ikut duduk dan makan bareng pelanggan), namun juga semua kawan-kawan yang hampir setiap malam bertukar cerita disini. Mungkin tak ada yang hebat dari cerita-cerita itu, tapi saya sendiri tidak peduli. Sebab bagi saya ini bukan tentang cerita hebatnya, tapi lebih kepada kehebatan dari kenapa cerita itu ada.

…………………
Gurat .. gurat .. corat .. coret ..
Ada kanvas ada cat ada bayangan
Ada wajah dibilangan senja (pun ditiap pagi)
Namun tanpa kata-kata semuanya menjadi susah dimakna,


Saya ‘jatuh cinta’ kepada Nona Senja dan juga jatuh cinta kepada seseorang (menarik nafas dalam-dalam). Mungkinkah di Nona Senja banyak orang akhirnya menemukan sesuatu yang ‘baru’? Entahlah, kawan .. bukan kapasitas saya untuk menjawab itu. Maklumlah .. da abi mah Partai Gurem heheee .. Tapi mudah-mudahan bukan cerita baru dengan hasil seperti yang lama. Namun seperti kata seorang koki hebat di Nona Senja, “.. ari milik mah moal pahili .. Kun Faya Kun, ngan mun lain milik mah ssaabbbaaaarrrrr ..”. Saya sepakat itu, sebab kalau tidak sepakat saya bingung argumennya apa. Maklumlah saya masih belajar.



Bandung, 23 Maret 2011



Ket: jika nanti ternyata Nona Senja pindah alamat, maka kekeliruan infomasi bukan kesalahan penulis. Itu mah anda saja yang tidak update dan terlambat datang. Oia kalau anda merasa tak punya uang, maka jangan sungkan untuk datang. Bilang aja terus terang sama kokinya bahwa anda betul-betul sedang bokek, insya Allah anda pasti akan digratiskan makan dan ngopi (kalo rokok mah minta sama kawan-kawan lain yang kebetulan lagi nongkrong disana). Tapi anda harus betul-betul jujur, jangan sampai anda berbohong. Sebab jangankan orang lain, saya pun membenci kebohongan .. kebohongan hanya akan membuat kepercayaan menjadi luntur, tidak tahukah kita bahwa kepercayaan itu amat sangat susah didapatkan?! Aku udah jujur tapi kamu kenapa bohong … eh naha kadinya .. heheee ..





-------ooOoo-------