CINTAI LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN BUMI KITA : Iklan Layanan airbening21 Untuk Semua

Berbagi Apa Yang Bisa Dibagi

Minggu, 21 September 2008

TERIMA KASIH dan SAMPAI JUMPA LAGI ..

MOHON MAAF UNTUK SEMENTARA ISTIRAHAT ..



Seseorang bertanya, "..Jika hari ini adalah hari mencintai dan membenci sedunia, maka apa yang ingin kamu benci dan cintai..?".

Tidak perlu lama aku merenung karena aku langsung menjawab dengan masing-masing dua hal, "Aku ingin membenci segala kegagalan dan membenci segala hal yang membuat aku dibenci.. Lalu aku juga ingin mencintai sebuah kesempatan dan mencintai dirimu dua kali..".

Ini adalah posting aku yang terakhir untuk sementara ini. Entah kapan aku bisa mem-posting lagi sebuah tulisan. Mohon ada yang bisa memberikan aku alasan kenapa aku harus menulis lagi..

Terima kasih.. Aku sendiri berharap dapat kembali 'bersetubuh' sesegera mungkin dengan blog yang sebenarnya sangat aku cintai ini.. mudah-mudahan saja.. amin!

Mohon maaf untuk segala kekhilafan.. Sampai jumpa lagi ..



-------OOOOOO-------

de Javu


* FATWA PUJANGGA
de Javu Bersama Sebuah Lagu Lama



“.. Telah kuterima / suratmu nan lalu .. / penuh sanjungan kata merayu / syair dan pantun tersusun indah .. sayang / bagaikan sabda fatwa pujangga … / …..”.
(Fatwa Pujangga)


Sudah lama sekali saya mendengar dan tahu lagu itu. Fatwa Pujangga judulnya. Entah kenapa saya suka. Mungkin sama dengan kegemaran saya juga untuk mendengarkan lagu-lagu nostalgia lainnya. Saya terkadang merasa aneh dengan diri saya sendiri. Hobi saya dengan lagu-lagu lama, keroncong, lagu atau musik daerah dan yang (dikatakan orang) kuno-kuno lainnya. Kesederhanaan musik dan kejujuran blak-blakan syair yang apa adanya (mungkin) membuat saya begitu gandrung untuk mendengarkannya, sambil sesekali juga mendendangkannya. Walaupun suara saya pas-pasan tapi biarlah, toh saya bernyanyi untuk diri saya sendiri.

“..Telah lama kau tinggal sayang / Telah lama kau pergi sayang / Ingatkan kau pada diriku.. yang rindu padamu…. / ..”.
(Dalam Kerinduan)

Banyak lagu jadul atau jebod yang saya hafal liriknya. Saya menghafalnya juga tidak pernah niat banget. Dengar-dengar sedikit dan besok lusa sudah bisa saya senandungkan walau cuma sedikit-sedikit. Hehehhehe.. aneh juga, tapi begitulah adanya.

“.. Aku pulang dari rantau.. / Bertahun-tahun di negeri orang / Oh.. Malaysia../…
Reff: .. Kekasih hatiku/ Pun telah pula hilang / Hilang tiada pesan / Aduhai sayang../ Cinta hampa.. Hidupku pun merana ../ ..”. (Semalam Di Malaysia)

Kalau lagi sendiri malam-malam, terkadang saya sering mengkhayal (selain melamunkan ‘malaikat kecil’ andai saja dia mau ‘menemaniku’ malam-malam). Saya ingin membikin sebuah tempat, mungkin sejenis kafe (atau apapunlah namanya..) dengan taman yang asri. Lokasinya ada dua, yang pertama di daerah pegunungan yang sejuk (mengingatkan saya pada sebuah tempat, aagghhh..). Kemudian yang kedua dipinggir pantai. Disini, musik yang diperdengarkan adalah khusus lagu-lagu jadul saja. Tidak ada tempat buat lagu-lagu modern semacam Peterpan, Nidji, Radja, dan segala kawan-kawannya. Kenapa? Karena sudah banyak tempat yang memutar lagu-lagu mereka. Ditempat (yang saya khayalkan..) ini paling modern lagu yang diputar adalah Ebiet G. Ade, Broery Marantika atau Chrisye. Edun yah heu..heu..

Reff: “.. Tiap sore kunantikan / Disimpang tiga titian.. / Dengan debar kasih sayang / Kata Mesra Pengharapan.. / .. Tapi apalah sebabnya / Tiada kabar berita / Tujuh senja kunantikan / Namun dikau tiada datang ../.. “. (Diambang Sore – Amigos)

Yah.. begitulah .. Lirik yang saya rasa sangat ‘telanjang’. Tidak bertele-tele dengan segudang retorika rayuan gombal. Musik dan liriknya mengalir saja. Jiwanya adalah alam bebas. Kolaborasi antara manusia dengan alam sekitarnya bersama segala suasana yang sering kita jumpai sehari-hari. Namun tidak jarang pula kita akan disuguhi sebuah keteguhan dalam keikhlasan yang dalam. Tipikal pengembara kelana.

“… Bila suatu hari / Dia membuat kecewa dihati / Batin ini tak kan rela / Mendengarmu.. hidup menderita ../ …”. (Pamit – Broery M.)

Saya menyadari kalau saya adalah seorang manusia dengan tipe yang romantik melankolis.. halah..halah.. hahaha, tapi bukan cengeng loh hehee mohon dibedakan ya. Saya suka puisi, saya suka suara alam, saya suka malam, saya suka pagi, saya suka senja, saya suka kejujuran. Selalu saya katakan itu. Sebab bahasa terbaik menurut saya adalah bahasa kalbu, sebuah lisan nurani yang mengejawantahkan tentang kejujuran. Sebuah penyesalan selalu lahir setelah ada kebohongan. Yang biasanya mendera-dera…

“.. Kini kau rasa / Pahit getirnya cinta ../ Mengapa kau lepaskan / Kini jadi sesalan / Kasih entah kemana /…….
Terbayang – bayang .. / Manis dalam kenangan / Kini baru kau rasa / Kasih tiada duanya / Cinta tiada taranya …/
Reff: …. Semakin lama kau coba / Melupakan dirinya / Semakin dalam kau rasa …/ ….”
(Kini Baru Kau Rasa – Dewi Yull)

Sebuah comment yang sangat cantik di blog ini mengatakan bahwa ia ingat dengan ‘kenangan’ dan ia memberikan isyarat ingin ‘kembali kepada’ masa itu. Nah, itulah salah satu alasan (sedikit edialis) yang paling mendasar kenapa saya sering menemani lamunan saya dengan lagu-lagu lama adalah apa yang disebut dengan de Javu. Memang tidaklah begitu bagus terlalu tenggelam dengan kenangan. Namun ketika saya sedang begitu mumet dalam teka teki hari esok maka salah satu cara (paling murah dan mudah) buat saya agar bisa sedikit rileks adalah de Javu dengan backsound lagu-lagu lama. Dengan begitu (paling tidak), saya kemudian bisa menjadi orang yang dapat menghargai sebuah masa lalu.

Tidak semua masa lalu itu harus ditinggalkan karena ada hari kemarin yang bisa kita rajut kembali. Tergantung kita sekarang untuk memilih dan memilah, mana yang harus kita buang (menjadi pengalaman sejarah) dan mana yang bisa kita urai untuk disemai kembali. So..?! Tuhan telah ‘menitahkan’ kita untuk cerdas, agar kita bisa menentukan mana yang baik dan mana yang tidak baik buat kita.

“.. Semogalah Dik.. kau tak putus asa sayang / Pasti kelak kita kan berjumpa ../.. (Fatwa Pujangga)

Yah, (sekali lagi) begitulah.. Inilah saya, selalu apa adanya..



Jatinangor, 21 September 2008



* Judul sebuah lagu


--------00000000-------

Selasa, 16 September 2008

SEPTEMBER.. ough, SEPTEMBER..


SEPTEMBER (tidak) CERIA


Andaikan aku bisa / Berikan kau harapan.. yang kau mau / Harapan yang sempurna / Apa yang bisa membuat kau bahagia / Andai ku bisa / Kau.. terlalu berharga / Didalam hidupku / Hanya kau yang tersisa / Dimimpiku .. / … “ (Kamu Nyata – Soundtrack film d’bijis).

Sebenarnya potongan lagu diatas sama sekali nggak nyambung dengan judul tulisan ini. Kenapa? Ya.. hayang we.. Tapi kurang tau juga kalau dipaksa untuk disambung-sambungkan. Mungkin saya jadi bingung mau nulis apa. Mungkin juga lagu yang pas buat mengiringi ketikan word pertama saya adalah “November Rain”-nya Guns ‘n Roses, hahahaha jelas-jelas bulan September tapi keukeuh pengin November. Pakai rain segala, musim kemarau kan masih bertakhta dengan angkuhnya. Paling juga ada gerimis yang suka datang nggak jelas. Lalu gimana dengan “Januari Di Kota Dili”-nya Rita Effendi? Tambah lieur, heu..heu.. ya sudahlah..

Walaupun sebab dan konteksnya berbeda-beda, tapi tetaplah September kali ini mungkin kurang ‘bergairah’ bagi sebagian kecil manusia dibumi ini, termasuk juga saya. Namun, mungkin juga sangat ‘luar biasa’ untuk manusia-manusia lainnya. Toh, peruntungan kan bisa berbeda-beda. Disudut-sudut kota dan dijalan-jalan yang ramai, September sepertinya terasa sama saja dengan bulan-bulan lainnya. Tidak pernah ceria (baca; membahagiakan), alurnya begitu-begitu saja. Tetap aja mengemis dan ngamen. Menggelandang dari lampu merah ke lampu merah. Dianggap 'sampah masyarakat' karena tidur disembarang tempat dan dikejar-kejar Satpol PP yang beringas.

Pertengahan bulan September 2008 ini ‘penguasa’ Kota Bandung dilantik setelah mereka memenangkan pilkada yang mungkin terasa menegangkan (paling tidak buat keluarga dan tim suksesnya). Tentulah, bulan ini bagi mereka kemudian menjadi begitu ceria. Hebohlah cerianya hehehehe… Lalu tingkat daya beli masyarakat yang meningkat drastis dibulan Ramadhan (baca; September) dan menjelang Lebaran Idul Fitri juga telah membikin perasaan para pemilik supermarket dan mall menjadi berbunga-bunga alias ‘ceria’ tak terkira. Omset melambung, untung menggelembung hohohohohohoo…

Saya? ehm..ehm.. CERIA DIMANA COY… hehehe kacau balau we nu aya. Adeuh.. saya sudah kehabisan kata-kata buat menceritakannya. Sama sekali bukan masalah materi. Itu mah lewat dan udah nggak saya pikirin.. Disini masalah saya adalah sangat pribadi dan menyentuh sekali hikz..hikz..hikz.. sudahlah.. pasrahkan sajalah kepada Yang Maha Kuasa karena Ia yang memberi dan mengatur segalanya.

Sayang sekali saya bukanlah seorang penyanyi atau pencipta lagu yang handal. Kalau misalkan iya, mungkin saya akan membikin sebuah lagu tandingan buat ‘mementahkan’ lagu “September Ceria”. Ya paling nggak membuat lagu dengan versi yang berbeda. Kalau itu bisa terjadi, wah hebat sekali tentunya. Untuk video klip saya pikir banyak sekali materinya. Tinggal keliling-keliling Bandung buat nge-shoot gambar plus gambar film tentang suasana saya sendiri, maka jadilah sebuah klip lagu yang keren hhehehehe.. nggak perlu pake model atau sewa bintang film. Gambar diri sendiri dan keadaan sekeliling saja sudah cukup kayaknya. Sangat natural dan tentu saja valid rasional..

“… September ceriiiaaaa... / …”, adeuh sayang, sumpah.. lagu itu basi banget…


(Pondok Nadin – Jatinangor, September 2008)




------------oooooooooo-------------

Ramadhan Di Jatinangor

GERBANG UNPAD dan TAHU SUMEDANG



Seperti tahun-tahun yang telah lewat, Gerbang Unpad Jatinangor di bulan Ramadhan tetaplah menjadi sebuah pasar kaget eksklusif. Kenapa eksklusif? Disini pembelinya hampir 100 % (seratus persen) adalah mahasiswa. Bayangkan saja tidak kurang dari sekitar 40 ribu mahasiswa yang indekost di Jatinangor. Memang, tempat jual makanan yang bisa dipakai buat berbuka puasa tidak hanya di Gerbang Unpad saja. Banyak juga disekitar Jatinangor yang lainnya. Namun, sekitar 5 % saja yang berbuka puasa di Gerbang Unpad, maka tidak akan kurang dari dua ribu orang plus penjual dan warga sekitar tumpah ruah memenuhi Gerbang ‘bersejarah’ ini.

Deretan pedagang tajil seperti stand sebuah bazaar akbar dengan aneka jualan yang menggugah selera. Ribuan manusia yang berlalu lalang itu ada yang nongkrong dari sebelum bedug maghrib sampai isya. Nantinya sebagian bakal tetap kongkow-kongkow sampai jam 10-an malam. Yah.. Seperti inilah setiap tahun.

Ada juga yang menarik lainnya. Disini kita bisa ketemu dengan teman-teman hampir dari seluruh Indonesia Raya tercinta ini. Dari seluruh dagangan yang ada, semisal Es Pisang Ijo sampai kolak yang dibanderol seribu rupiah perbungkus, nampaknya ada yang tertinggal. Ini aneh sekali… KENAPA NGGAK ADA YANG JUAL TAHU SUMEDANG…???!!!! Heu..heu..

Ah.. walau aku (tetap) merasa kehilangan tapi apa boleh buat. Biarlah.. bukankah di Padang juga tidak ada Rumah Makan Padang? Di Tegal kita tidak akan melihat warung nasi bertuliskan ‘Warteg’? atau juga di Madura tidak ada promosi sate Madura? Biarlah… Tidak ada yang aneh sih sebetulnya. Aku aja yang mungkin terlalu sok sibuk sendiri mikirin hal-hal kayak gitu he..he..he.. Atau kondisi aku sendiri yang masih selalu terkungkung dalam nuansa ‘kehilangan’?! Bingung juga sih..


(Gerbang Unpad – Jatinangor, 3 September 2008 / 1429 H.)




--------ooooooooo---------

Senin, 08 September 2008

PATAH HATI ; Korban 2


* PATAH (lagi dan lagi..)
Kopi pahit mendadak buat kawan saya; WT ..




PANAAAAASSS.. Jatinangor kalau sudah terasa panas yang rada ‘aneh’ biasanya nggak lama kemudian akan turun hujan. Tapi ada juga panas yang berbeda, yaitu ‘panas’ akibat patah hati. Biasanya (pula) banyak air yang akan tumpah. Mungkin air mata (hikz..hikz..hikz..) ataupun air-air yang lain. Ssssttt… ini mah masalah klasik anak-anak padepokan airbening21, yyoooiii coooyyyy..

Aaaagghhhhh… Seorang kawan saya (inisial; WT) patah hati (lagi). Aneh juga, dalam waktu yang hampir berurutan sudah beberapa kawan saya mengalami itu. Walaupun sebabnya berbeda-beda, tapi tetap saja ujung-ujungnya jadi sama. lieur dan gogorowokan berjamaah teu pararuguh. Khusus untuk kawan saya yang memberi inspirasi buat tulisan ini, masalahya adalah dia diputuskan begitu saja tali cintanya tanpa sebab oleh cewek yang belum lama dipacarinya. Katanya sih, “..Benar-benar tanpa sebab..”. Alasannya itu akan dikasih tahu nanti suatu saat. Oh tidak marisol, seperti sebuah surat wasiat saja. Sungguh unik buat saya mencerna.

Menurut penelitian para pakar cinta dan pengalaman serta observasi penulis. Rata-rata alasan seseorang untuk memutus tali kasih asmara tidak jauh berbeda dengan rata-rata alasan seseorang menolak cinta yang datang menghampirinya. Beberapa diantaranya adalah;
  1. Wah maap ya, aku masih konsen belajar di sekolah dulu (mentang-mentang pelajar..)
  2. Ada kait mengkait dengan mantan pacar sebelumnya (sekitar tentang orang ketiga..)
  3. Lebih baik temenan aja (hahahahahaha.. sumpah, basi banget.. ini adalah alasan super klasik yang paling sering digunakan..)
  4. Belum siap pacaran (masih merasa kecil, kayak anak TK kali..)
  5. Takut ketahuan orang tua (adeuh.. tiba-tiba jadi sedih, suer..)
  6. Tekanan keluarga (seheboh itukah..?)
  7. Masih pengin sendiri dulu (hidup dihutan belantara aja mbak, jadi Tarzanwati.. lumayan, bisa hidup vegetarian..)
  8. Masih trauma (terima kasih buat Bung Danil atas sumbangannya..)
  9. Masih mencari yang terbaik (dari sudut pandang apa? Sebaik apa? Bukankah no body perfect? Nah, lho..)
  10. Nggak aja (dingin banget kayak es batu ditengah malam..)
  11. Kamu jelek sih (alasan yang sangat jarang digunakan, nggak enak kali.. kasihan..)
  12. Kamu kere sih, sepeda aja masih minjem (walaupun pernah juga tedengar ada yang ngucapin alasan kayak gini tapi relatif jarang, mungkin terlalu diskriminasi..)
  13. Bukan berdarah biru (buset dah, zaman Majapahit kalleee..)
  14. Bapaknya PKI (walah.. turunan keberapa mas?)
  15. Jangan sekarang, tapi bingung juga alasannya apa? Nggak tau.. (NAH INI DIA YANG DIPERMASALAHKAN… Kenapa? Mengapa? Ada apa? Apa yang terjadi? What heaven?)
  16. Dan lain-lain (yang terkadang aneh dan seperti tidak masuk diakal sehat manusia..)
Paling susah memberikan nasihat buat manusia yang patah hati. Terlalu banyak lagu-lagu yang bertemakan patah hati dan menjadi hits di masyarakat. Itu suatu bukti kalau seniman pun tidak punya solusi untuk mengobati ‘penyakit kronis’ ini. Jika sudah begini apalagi saya?! Namun untuk menunjukkan rasa simpati buat kawan akhirnya saya sedikit berceloteh;

“.. Ya udah sabar aja, coy.. Mungkin saat ini bukan waktunya. Mau dipaksain juga susah. Tapi kalau memang ada takdir mah nanti juga bakal ‘ketemu’ lagi. Semua juga punya lika-liku dan jalan cerita masing-masing. Bukankah waktu masih panjang? Insya Allah nanti pasti ada kesempatan lagi.. Oke brow..”.

Sumpah.. Saya pusing dan bingung. Masalah saya sendiri saja masih memporak-porandakan perasaan saya. Sekarang kawan saya satu persatu bertumbangan pula. Sejujurnya saya ingin sekali mengetahui bagaimana perasaan ‘embun pagi’ itu setelah dia memutuskan cinta kawan saya. Kemudian kepadanya saya ingin mengatakan;

“.. Wahai ‘makhuk’ yang cantik dan dimuliakan oleh Tuhan. Mudah-mudahan kamu bisa mendapatkan apa yang kamu cari. Jauhilah kawan saya jika itu adalah yang terbaik menurut kamu. Hanya waktu yang bisa membuktikan apakah keputusan kamu itu sudah tepat atau tidak. Hanya waktu pula yang bisa membuktikan siapa orang yang terbaik buat kamu. Tapi kamu jangan merasa ‘gengsi’ ya untuk menghubungi kembali jika suatu hari nanti mungkin kamu akan merasa sedih, karena biasanya kita akan merasa kehilangan setelah orang itu benar-benar telah pergi..”.

Cukup sampai disitu saja saya akan berbicara, sebab kalau diteruskan maka besar kemungkinan malah nanti saya yang curhat jadinya. Malu ah.. heu..heu.. (sebenarnya sih.. hikz..hikz..hikz..).

Pagi ini saya lebih banyak diam. Subuh tadi sehabis sahur, saya melihat kawan saya itu membaca SMS yang masih disimpannya dan terlihat dia melamun kemudian matanya berkaca-kaca.. tipis sekali (mungkin dia malu kalau ketahuan sama saya, padahal saya tahu).. Sepertinya dia sudah terlalu sayang banget sama ‘si embun pagi’ itu. Kalau sudah begini maka tidak enak pula saya mengajak dia ngobrol. Jadi mendingan saya pura-pura tidur. Mendesah.. Sebab sebenarnya jauh dilubuk hati saya pun ‘berair’.. deras ..

Sudahlah.. Mau gimana lagi.. Dalam keheningan sayup-sayup saya mendengar sebuah lagu Malaysia mengalun dari komputer dikamar sebelah…..

“…. / Apakah.. sebenar yang terjadi / Hingga kau bersikap demikian / Sedang engkau sesungguhnya percaya / Kasihku tak berbelah bagi../
Reff:
.. Aduhai tak sanggup kukenangkan / Semua telah nyata cintamu gurauan / Datang dan hilang semau hatimu / Itulah falsafah.. pegangan cintamu / Namun harus kau ingat.. hati yang manakah / Selamanya kan sabar .. / ..
Seribu kali sayang / Sangka ku kan ke mati / Cerita kasih kita / Rupanya seketika / Setelah merelakan / Setelah kau bisikkan / Segugus janji-janji / Teganya kau pungkiri .. “ (Aduhai Seribu Kali Sayang – IKLIM).

KEHILANGAN ITU MUNGKIN ADALAH SESUATU YANG BIASA, NAMUN UNTUK BISA MELUPAKAN ITU ADALAH SESUATU YANG LUAR BIASA ...


Pondok Nadin - Jatinangor, 7 September 2008
Pukul: 06.51 pagi


* Meminjam judul lagunya Padi



-----------00000------------

Senin, 01 September 2008

PATAH HATI ; Korban 1


KOPI HITAM PAHITKU UNTUK MERAHNYA CINTAMU ..
Sebuah kisah yang larut dalam adukan pertama





Key.. Aing teu ditarima ku si Yesi, bejaan anu aya dikostan kabeh jangan terlewat satu orang pun kecuali SETAN. OKE BROW... dr yg sakit hati..

Pengirim:
off the record

02292944xxx

Dikirim:
08:05:21 pm
26/08/2008

Kutipan SMS diatas adalah sesuai dengan aslinya dan karena ada sebagian yang berbahasa Sunda, maka saya akan memberikan translation-nya. Artinya kira-kira begini; “ Key (nama panggilan seorang teman yang menerima SMS itu).. Saya tidak diterima sama Yesi, kasih tahu semua yang ada dikostan…….dst….

-------------------

Tentunya anda pasti akan tertawa terbahak-bahak atau paling tidak tersenyum membaca SMS kawan saya itu. Kenapa saya bilang ‘pasti’? Sebab jarang sekali (hampir-hampir tidak pernah) saya mendengar orang akan ikut berbelasungkawa atau simpati yang dalam atas sebuah musibah cinta ditolak. Hehehehehee benar kan? Anda jangan bilang nggak, sebab saya tahu anda pasti berbohong.

Kawan saya yang sangat nahas dan bernasib tragis itu (demi kerahasiaan, maka cukup saya sebutkan inisialnya saja; EDH) mungkin adalah bagian dari berjuta-juta orang di dunia fana ini yang mengalami nasib sama. Apapun sebabnya, toh kesimpulannya sama saja kan.. GAGAL MANING?! Untuk tidak mengatakan diri sebagai orang hebat, saya juga mengakui kalau saya adalah bagian dari itu juga. Fair play aja, saya berbohong juga anda tidak akan percaya. Lebih baik ngaku, paling tidak saya sudah bertindak jujur. Iya kan hehehehee..

Pertama membaca SMS yang dikirim tersebut saya langsung tertegun beberapa saat. Tidak terpengaruh sama suara kawan-kawan lain yang langsung pada riuh tertawa. Pikiran saya melayang kembali kewaktu-waktu kemarin. Kawan saya EDH adalah orang yang sangat baik. Terbayang kembali bagaimana dia bercerita dengan sangat bangga bisa kenal dengan ‘si manehna’ (kata ganti untuk nama Yesi). Perempuan yang disebutnya bisa menghentikan hujan badai hanya dengan sebuah senyumannya. Perempuan yang cahaya matanya bisa mengalahkan cahaya bintang-bintang diangkasa. Perempuan yang sentuhannya selembut sentuhan ibu dan katanya bisa menyegarkan kembali daun-daun yang hampir layu kekeringan. Saya sendiri tidak kenal dengan ‘si manehna’ kawan saya itu. Bertemu juga saya belum pernah sama sekali.

Namun, mendengar curhatan kawan saya EDH maka saya bisa sedikit menyimpulkan bahwa ‘si manehna’ itu adalah orang yang sangat membekas dihati EDH. Perempuan yang katanya berasal dari daerah pantai selatan Jawa Barat itu digambarkan hampir mirip-mirip dengan legenda Nyi Roro Kidul si penguasa laut selatan. Walaupun sekarang ‘si manehna’ itu tinggal (nge-kost) di Parakan Muncang sekitar wilayah Cicalengka, tapi daya magis-nya begitu tinggi. Mempesona semua orang dengan daya pancar yang sanggup meredam hujan badai. Pokoknya hebatlah.. Mendengar EDH menceritakan itu seperti kita menyimak ceramah seorang ustdaz di masjid kampung tentang bagaimana indahnya surga. Hahahaha kacau si EDH, ‘si manehna’ disamakan dengan surga. Ada-ada aja..

Terkadang saya merasa kawan EDH sangat hiperbola. Tapi saya maklum juga, bukankah menilai pujaan hati itu sangat subjektif? Tergantung siapa yang melihat. EDH melihat ‘si manehna’ itu sebagai sosok yang luar biasa, tapi bagi saya dan orang lain mah belum tentu. Begitu juga dengan anda, pujaan hati anda mungkin terlihat sangat cantik dan perfect; itu bagi anda, tapi bagi orang lain mah biasa-biasa saja. Tenang.. Semua manusia itu sama saja nalurinya, untuk sesuatu yang private punya sudut pandang dan pembenaran individu untuk dirinya sendiri dan bukan untuk orang lain. Sepakat?! Yoooiii…

Hari-hari pendekatan dilalui EDH dengan penuh semangat dan inisiatif yang tinggi. Segala rencana tentang hari-hari indah yang akan dilalui pun dijabarkan dengan sangat cermat. Sambil juga sekali-sekali dia minta pendapat atau usul saran pada saya dan kawan-kawan lain yang kebetulan ada disitu. Tapi apa buktinya?? Hampir tanpa sadar saya mengatakan Bullshit.. Lembut?? Selembut apa?? Keibuan?? Jangan gila dong, bos ..”.

Semua tinggal rencana …….

Yah.. manusia punya rencana tapi ‘Sang Waktu’ juga yang menentukan. Hingga pada waktunya, akhirnya kawan saya itu mengirimkan SMS yang sudah saya tuliskan pertama diatas. Disini saya jadi ingin memplesetkan sebuah kalimat bijak menjadi “Kemarin adalah mimpi, Hari ini adalah kenyataan, dan Esok adalah (tetap) mimpi ..”.

Kamu tidak JATUH CINTA .. Tapi CINTA yang membuat kamu JATUH .......

Seorang kawan baik saya dikampus dulu pernah mengatakan hal itu. Memang benar juga, apalagi dengan melihat beberapa ‘studi kasus’ yang ada. Sudut pandang cinta itu sangat subjektif. Siapa yang baik, siapa yang tidak baik, siapa yang hebat, siapa yang bla..bla..bla.. mungkin terlalu banyak jika saya harus uraikan satu persatu. Disini tiba-tiba saya teringat dengan lagunya Dewa (kenapa saya sering mengambilnya jadi ‘soundtrack’ ya..). “… sudikah dirimu untuk, kenali aku dulu … sebelum kau ludahi aku, sebelum kau robek hatiku …”.

Kawan saya EDH adalah orang yang baik, dari keluarga baik-baik, berhaluan maju, cukup ganteng, terdidik, dan punya tangung jawab yang baik pula. Jika ‘si manehna’ itu mempunyai penilaian tidak baik terhadap EDH, maka saya bingung. Dari sudut pandang apa dia melihatnya? Apakah dia melihat EDH tidak dengan mata (boro-boro pakai hati) tapi mungkin (maaf) pakai pantat? Atau mungkin ‘si manehna’ itu punya ‘dewan penasehat’ yang banyak sehingga terlalu banyak juga yang nyerocos memberikan penilaian juga (orang-orang sok pintar dan sok tahu..) sehingga ‘si manehna’ jadi lieur? Saya kurang tahu juga..

Semua manusia tidak ada yang sempurna. Saya kurang tahu, apa alasan ‘si manehna’ ketika menolak EDH. Tapi saya bisa menduga-duga bahwa jurus ‘1001 alasan menolak’ pasti telah dikeluarkan oleh ‘si manehna’. Setiap orang pasti punya celah untuk khilaf. Entahlah, kawan saya EDH pernah salah apa sehingga segala hal yang baik pada dirinya menjadi hilang begitu saja. Mungkin peribahasa yang tepat buatnya adalah “Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga..”. Harusnya ‘si manehna’ banyak kenal dekat tentang EDH dulu sebelum ia membuat keputusan itu. Tapi gimana mau ‘dekat’, ditemui aja susah..!!!!! Atau kalau memang ingin makhluk yang sangat baik tiada cela, maka saya sarankan ‘si manehna’ dekat sama malaikat saja sebab nabi sudah tidak ada sekarang. Kalau malaikat mah pasti ada sampai kiamat juga.

Ah.. entahlah.. Malam ini mungkin kawan saya yang baik EDH susah tidur. Melepas lelah membayangkan kembali segala perjuangan dan ‘energi’ yang telah terkuras habis untuk mendapatkan pujaannya itu.

“… Wanita dijajah pria sejak dulu, dijanjikan perhiasan sangkar madu.. / .. Namun adakala pria tak berdaya, tekuk lutut disudut kerling wanita ..” Sepertinya lagu itu sudah jadul pisan.

Yah (sekali lagi).. Saya sebagai kawan hanya bisa mengatakan, “Sabar ya, waktunya belum tepat atau mungkin nanti kita yang harus tepat waktu..”. Ah.. tiba-tiba saya jadi lieur sendiri mengingat kata-kata itu. Lalu tepat ketika puntung rokok saya matikan di asbak, HP saya berbunyi.. ada SMS masuk dikirim oleh seorang kawan, Cuy.. Gue diterima sama si Vera, akhirnya gue berhasil hehehe kasih tahu semua dikostan ya. Thanks buat sarannya kemarin, nanti kita makan-makan. Okey cuy hahahaha..” (Pengirim: Nomer simPATI 081320789xxx).

Saya jadi bingung gimana ngasih tahu kawan-kawan yang lain? Terutama si EDH, ditengah kondisi yang serba 'terbalik' dengan situasi 'berlawanan' saya jadi pusing juga nih.. Yang pasti saya semakin yakin bahwa dunia ini beserta dengan segala kehidupannya memang penuh warna-warni. Segala sesuatu bisa terjadi dan berubah setiap saat. Wallahua’lam bish shawab..


Jatinangor, 29 Agustus 2008
Pukul: 05.16 pagi

------------------------------------------------

Mohon maaf ….. Hampura - Punten pisan ……… Ampurayang - Tunas maaf …….
Buat kawan saya EDH, saya tidak bermaksud membuka aib hahahahaha.. pisss ah.. :)


-------00000-------

airbening21 dalam 1001 alasan ..

K E N A A P A A A A …??
Ya kenapa…? Aku juga bingung
:( nih ..


Setelah dulu kita membahas tentang para penghuni Markas Pusat airbening21. maka pada edisi kali ini kita akan coba kupas beberapa alasan kenapa harus airbening21. Kenapa sih? Ada apa sih? Apakah itu? Poin-poin dibawah ini kita sebut dengan 1001 alasan (biar jumlahnya nggak pas 1001 tapi kita sebut saja seperti itu dulu, biar terkesan wow.. gimana gitulah..). Alasan-alasan ini sebagian memang benar seperti itu adanya, tapi sebagian juga bisa disebut sebagai alasan pembenaran atau alasan-alasan tak pasti. Seperti apa? Mari kita baca..

  • 21 adalah salah satu ayat surat Ar-Rum pada kitab suci Al-Qur’an. Kalau anda sering menerima undangan pernikahan maka ayat ini sering ditulis di surat undangan tersebut.
  • 21 adalah salah satu Kilometer di Jalan Raya Bandung – Sumedang dan sangat di hafal oleh seluruh petugas pos di Bandung dan Sumedang. Untuk keabsahannya silahkan anda cek di buku alamat perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat atau Indonesia. “Secara gitu loh, Unpad.. almamater gw..”.
  • 21 adalah jumlah total kursi pengusung Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (HADE) di legislator (DPRD) Provinsi Jawa Barat. Seperti yang diketahui bersama, pemilihan Gubernur Jawa Barat periode 2008 – 2013 akhirnya dimenangkan oleh HADE dimana mereka diusung oleh 2 partai yaitu PKS (14 kursi) dan PAN (7 kursi).
  • 21 adalah nama bioskop yang sangat terkenal. Jika anda seumur hidup hanya pernah menonton film lewat layar tancap dikelurahan atau sehari-hari hanya ngajedog depan TV diruang tamu, maka bisa dipastikan anda tidak akan kenal dengan Bioskop 21. Sekedar info, setiap senin sampai kamis Bioskop 21 ini memberikan paket hemat. Cuma dengan kepeng sepuluh ribu rupiah anda sudah bisa haha hihi dengan kabogoh nonton film diruangan ber-AC dengan soundsystem yang cukup bagus. Tapi, kalau anda tidak tahu Bioskop 21 ya udah.. jadi malas saya ngasih tahu juga L
  • 21 adalah jika dikalikan 2 menjadi 42. Ini merupakan umur dimana seorang laki-laki sedang mengalami masa-masa wibawanya, sedang ‘ganteng-gantengnya’. Di usia ini (+/- 42 tahun) biasanya laki-laki mengalami pubertas lagi yang sangat macho dan royal hahahahahahaa, jangan salah ini hasil penelitian loh.. yang dilakukan oleh Prof. Agus Taryudin, MA., seorang peneliti masalah alam ghaib dari daerah Cisalak – Subang.
  • 21 adalah jumlah hitungan kalau anda membaca mantera Aji Sungkem Bala-Bala Oncom Combro. Ini merupakan ajian atau mantera kebal yang sangat terkenal di daerah pantura dan sekitarnya, termasuk juga Cibeunying Kidul dan Bojong.
  • 21 adalah dua angka terakhir yang disebut oleh wasit atau juri pada lomba lari antar kampung dalam memeriahkan agustusan. Disini biasanya si wasit tersebut akan melepas para peserta lari dengan teriakan spektakuler, “.. 5 .. 4 .. 3 .. 2 .. 1 .. mulai..!!!”. Semua peserta pun berlari dengan penuh semangat perjuangan revolusi 45 sambil membayangkan hadiah yang dijanjikan oleh Pak Ketua RW jika mereka bisa memenangkan lomba itu. Peluh dan keringat yang mengucur deras tidak dihiraukan lagi. Padahal mereka tidak tahu kalau Pak RW itu kemarin cuma heureuy saja mau memberikan hadiah. Ceritanya Pak RW itu suka gombal alias memberikan janji-janji yang tak pasti dan semu alias palsu.
  • 21 adalah bilangan angka. Iya..iyalah..! Selain lo, maka semua kambing congek didunia ini juga tau kalleeeeeee..!!
  • Dan lain – lain. Silahkan anda cari sendiri juga, jangan cuma mau dikasih tau aja. Kreatif atuh, inisatif dikit.. ngarti teu??!! Gimana sih???!! Bikin pusing ajah.. Udah ah gak tau, saya lagi sedih.. kecewa.. hati ini perih pedih sedalam-dalamya, eeuuugghhh sakit tau.. (waduh maap, sepertinya itu curhat colongan.. jadi gak nyambung..). Udah dulu ya, terima kasih..

Air adalah lambang kehidupan. Dibutuhkan dan bermanfaat bagi semua benda hidup dan benda mati. Tidak bermaksud narsis mentang-mentang Aquarius lambangnya adalah air, tapi memang begitulah adanya. Filosofi air memang sangat luar biasa. Setidaknya tanah, udara, dan mentari dipagi hari juga sangat sepakat soal hal itu. So…? Mari kita mengalir..

Sebagai kumpulan insan yang berbudi pekerti luhur dan berhaluan maju, maka pada kesempatan ini izinkan airbening21 untuk (selain special thanks to Little AngeL..) thanks to:

1. Allah SWT atas nafas yang kami hirup dengan rezeki yang selalu kami terima. Ampuni kami kalau kami kadang-kadang suka nakal.

2. Para orang tua kami. Dibandingkan dengan kasih sayang dan apa yang pernah kau beri, maka sedikit sekali ucapan terima kasih yang telah kami haturkan.

3. Grup Musik asal Malaysia “EXIST” atas sebuah lagunya yang sangat ‘sesat’. Lagu itu sendiri berjudul “Mencari Alasan”.

4. Para cewek-cewek yang masih ‘menggantung harapan’ kami dan juga pada cewek-cewek yang telah menolak cinta tulus dan memutus kasih sayang kami, baik dengan cara paksa maupun dengan 1001 alasan (yang terkadang seperti alasan yang tidak masuk diakal sehat manusia. Seperti contoh: “maaf ya, aku nggak bisa nerima kamu sebab hari ini adalah hari sabtu. Menurut kitab primbon Ki Woto Bojongsoang, jadian hari sabtu itu nggak bagus..”. Oh tidak marisol.. masak nggak ada alasan yang lebih cerdas dikit. Kacau.. emangnya kita adalah pasangan dari zaman Majapahit..). Percayalah, hubungan baik itu tidak hanya sebatas cekakak cekikik dengan segudang rayuan gombal, tapi juga kemampuan untuk saling mengerti dan memahami satu sama lain. Menurut istilah dalam ilmu komunikasi adalah Two Way Communication and positive thinkingtah eta ceuk urang ge..!

5. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu yang masih menganggap kami sebagai ‘manusia’. Termasuk mereka yang sering memberikan inspirasi dan setia menemani jika kami sedang galau. Diantaranya; bintang-bintang diangkasa raya, angin, daun-daun, air, burung-burung berkicau dipagi hari, tetesan embun direrumputan, dan lagunya Iwan Fals; “Di Mata Air Tidak Ada Air Mata”. Sip ah….


Pondok Nadin - Jatinangor, 28 Agustus 2008
Pukul: 02.53 menjelang subuh


---------------------00000000---------------------