AKU SENGAJA
Seperti waktu-waktu yang teramat kita sadari
Begitu sengaja aku telah memanaskan kerlip jejakmu
Kesengajaanmu pula yang telah menjadikan kata-kata begitu indah
“Sepulangmu saja, aku tidak akan kemana-mana..”
Kutiupkan harmoni sore berlembayung biru
Teramat langka untuk kau coba-coba terka
Walau setiap nada pasti kita bisa kasih nama
Irama-irama lalu mengalun bagai desau ranting cemara patah
Perjalanan kita telah membiaskan cerita
Dan begitu sengaja aku untuk mengingatkanmu ..
SIAPA NAMAMU?
Senja ini aku kembali mengeja namamu
Merakit kisah dari patahan-patahan yang kau tinggalkan
Semenjak cawan terakhir dihidangkan yang kau sebut rindu
Aku menamainya harapan
Pagi ini aku kembali lupa namamu
Aku menyesal tak menghafalnya
(seperti aku yang selalu mengenali aroma rambutmu)
Pengelana selalu punya alasan untuk tidak menyimpan huruf
Kau menyebutnya pecundang
Tapi aku memintamu untuk menyebutnya pendewasaan ..
Bandung, 23 Agustus 2009
-------ooOoo-------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar