CINTAI LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN BUMI KITA : Iklan Layanan airbening21 Untuk Semua

Berbagi Apa Yang Bisa Dibagi

Minggu, 11 Oktober 2009

LAMUNAN DI ATAS REL : Catatan Perjalanan Jogja - Bandung

" Masuk Stasiun Tugu "
ilustrasi oleh : ngambil lewat browsing di google saja



KERETA API LODAYA


- Saya punya hobi tidur dilantai kereta diantara deretan kursi penumpang sebelah kiri dan kanan. Kursi saya ikhlaskan untuk teman sebangku sebab saya susah tidur dikursi kereta. Maklumlah, kursi kereta api agak berbeda dengan kursi bis yang relatif cukup nyaman buat tidur diperjalanan .. -

SEBENARNYA ini bukanlah kali pertama saya melintasi jarak ini. Dengan waktu tempuh yang berkisar diangka kurang lebih 8 jam (kondisi normal), maka bisalah diperkirakan jika jarak dua kota ini adalah sekitar 350-an kilometer. Setidaknya ini pernah juga saya lihat di sebuah plang penunjuk jarak lewat jalur selatan. Yah.. Bandung - Jogja atau Jogja - Bandung pulang pergi patutlah dicoba dengan kereta api atau bis. Tapi buat saya, dua kota ini lebih nyaman saya jelajahi dengan kereta api. Janganlah bertanya alasan, sebab saya akan begitu bingung untuk menjelaskannya. Ini adalah masalah perasaan saja. Sebuah penikmatan yang subjektif tentunya. Saya merasa nyaman.. itu saja alasan sederhana saya. Tidak bertele-tele dan penuh teori serta retorika.

Tanggal 8 Oktober 2009 pukul 21.27 adalah tanggal tiket yang saya dapatkan, lebih tepatnya jam pemberangkatan. Jika anda memilih waktu pagi maka waktu yang tersedia adalah pukul 09.27 dan sampai di Bandung sekitar pukul 17.41 menjelang maghrib. Yaph.. itu merupakan jadwal kereta api Lodaya jurusan Solo Balapan via Jogja - Bandung pulang pergi kelas bisnis. Dengan dua kali keberangkatan pagi dan malam hari. Biasanya saya memilih jadwal malam hari sebab pernah saya coba pagi hari dari Bandung, ternyata agak panas dan susah bisa tidur. Apalagi ketika si Lodaya ini masuk dan berhenti distasiun Tasikmalaya, sempat kesal juga akibat pedagang asongan ada yang masuk dan mulai teriak-teriak menawarkan dagangan. Tapi untunglah saya termasuk laki-laki yang sabar dan cukup bertanggung jawab (sedikit iklan diri hehe..).

Pada hari ini saya balik ke Bandung dengan mengambil waktu malam. Walau sempat terpikir untuk menggunakan bis malam, tapi tetaplah hati ini tak bisa menolak langkah kaki untuk memasuki Stasiun Tugu. Anda tahu Stasiun Tugu? Itu adalah nama stasiun kereta api (KA) di Jogjakarta khusus untuk KA kelas bisnis dan eksekutif. Semacam Stasiun Hall di Bandung. Untuk kelas ekonomi anda bisa naik dari Stasiun Lempuyangan yang suasananya mirip Stasiun Kiaracondong di Bandung. Untuk Stasiun Tugu ini tempatnya tepat di pusat kota, yaitu di sekitar Jalan Malioboro yang terkenal itu. Ini adalah stasiun yang bersejarah karena merupakan salah satu saksi bisu lika liku revolusi kemerdekaan di Jogjakarta. Untuk bagian ini mungkin sebaiknya anda mencari sendiri referensi sejarahnya di buku-buku sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

KA Lodaya berangkat dari Stasiun Solo Balapan di kota Solo sekitar pukul 08.30 (pagi dan malam). Setidaknya info ini saya dapatkan dari seorang teman duduk yang kebetulan berangkat dari kota itu. Berdasarkan pengalaman, selain cemilan aka. makanan ringan maka sebelum naik belilah koran. Selain bisa anda baca-baca selama menunggu kereta datang (biar anda terlihat intelek juga sih..), juga nanti bisa anda pergunakan sebagai alas tidur didalam kereta. Saya punya hobi tidur dilantai kereta diantara deretan kursi penumpang sebelah kiri dan kanan. Kursi saya ikhlaskan untuk teman sebangku sebab saya susah tidur dikursi kereta (sekalian cari pahala). Maklumlah, kursi kereta api agak berbeda dengan kursi bis yang relatif cukup nyaman buat tidur diperjalanan. Kursi KA kelas bisnis itu lebih kecil dan tidak ada sandaran kakinya. Jika anda tetap 'ngotot' ingin tidur di kursi maka anda mesti membeli 2 tiket sekaligus atau anda boleh berharap mudah-mudahan kursi disebelah anda nanti kosong. Dengan begitu anda bisa tidur selama perjalanan.

Namun semua itu tidak akan begitu saja bisa 'melumpuhkan' hobi saya menggunakan KA untuk perjalanan Bandung - Jogja atau sebaliknya. Ada semacam kegemaran yang tidak bisa saya ceritakan karena saya memang susah untuk mengungkapkannya, masalah perasaan saja seperti yang saya tulis diatas. Tapi tentu saja naik KA bukanlah melulu urusan tidur semata, sebab KA itu adalah rangkaian gerbong maka anda bisa jalan-jalan didalamnya. Suatu hal yang tidak bisa anda lakukan di dalam bis. Disamping itu harga tiketnya juga cukup murah untuk ukuran perjalanan dengan jarak tempuh Jogja - Bandung. Bukan promosi (karena saya bukanlah pegawai KA atau keluarganya), tapi itulah hal yang memang benar adanya yang saya rasakan.

Saat kereta mulai bergerak, tidak lama kemudian akan berselewiran beberapa oang dari petugas dapur KA menawarkan makanan (untuk anda beli tentunya). Rupa menu yang biasa mereka sebut adalah nasi goreng, mie rebus pakai telor, kopi, teh, dan beberapa jenis makanan lainnya. Buat anda yang belum sempat mengisi perut atau tidak sempat beli makanan sebelum naik tadi bisa memesan langsung. Harga tentunya diatas yang biasanya, sebuah hal yang biasa jadi anda jangan merasa heran. Tapi tenang saja, tidak akan semahal harga makanan dan minuman di Bandara kok hehe..

Biasanya setelah kereta berjalan sekitar 1 jam lebih, saya ingin tidur. Untuk itu sebelumnya saya telah menyewa bantal di petugas kereta. Mereka menawarkan sewa bantal juga. Ini cukup murah, hanya 3 ribu rupiah saja. Koran saya gelar persis di sebelah kursi di lorong kereta dengan posisi agak mepet ke arah kursi saya. Ini membuat saya bisa enak tidur selama perjalanan (walau tidak senyaman tidur dalam kamar sendiri, tapi untuk ukuran perjalanan KA ini sudah cukup nyaman kok..). Nanti beberapa saat sebelum masuk Stasiun Cicalengka di daerah Kabupaten Bandung bagian selatan saya akan terbangun. Setelah itu ambil minuman aka. air putih botol mineral, saya akan nongkrong dulu di pintu gerbong sambil menghisap rokok dan menikmati suasana dingin subuh dengan backsound suara roda dan rel kereta dan sesekali lengkingan peluit kereta.

Dalam perjalanan balik ke Bandung ini teman duduk saya adalah seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Pos Indonesia. Pada basa basi sebagai seorang teman duduk dia bercerita bahwa dia berasal dari kota Solo dan selalu menggunakan KA untuk pulang pergi Solo - Bandung. Mungkin banyak cerita menarik akan lahir dalam perjalanan ini, tapi rasa kantuk dan keinginan untuk secepatnya bisa sampai di Bandung telah membuat saya mengeyampingkan itu. Saya lebih memilih untuk tidur saja ditempat dan dengan cara yang saya kisahkan diatas. Masih ada waktu lain, nanti kapan-kapan saya main lagi ke kota ini. Yah .. Jogjakarta..



Bandung, 11 Oktober 2009




Ket: Saat tulisan ini saya ketik, backsound-nya adalah lagu "Cinta Di Kereta Biru Malam"-nya Ebiet G. Ade dan lagu "Kereta Malam"-nya Franky and Jane ..



-------ooOoo-------

Tidak ada komentar: