CINTAI LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN BUMI KITA : Iklan Layanan airbening21 Untuk Semua

Berbagi Apa Yang Bisa Dibagi

Minggu, 31 Januari 2010

MELARUT SEPI : Catatan Saat Melamun

" Fragmen Malam "
ilustrasi oleh: sendiri aja dibantu oleh adobephotosop CS2


EPILOG PERJALANAN SUNYI


Relakan yang terjadi .. Takkan kembali
Ya sudah milikmu .. Bukan milik kita lagi
Tak perlu menangis .. Tak perlu bersedih
Tak perlu .. Tak perlu perlu sedu sedan itu
Hadapi saja ..

Pasrah pada Ilahi .. Hanya itu yang kita bisa
Ambil hikmahnya .. Ambil indahnya
Cobalah menari .. Cobalah bernyanyi
Cobalah .. Cobalah mulai detik ini
Hadapi saja ..

Hilang memang hilang .. Wajahnya terus terbayang
Berjumpa dimimpi kau ajak aku untuk menari bernyanyi
Bersama bidadari malaikat dan penghuni surga

Hilang memang hilang .. Wajahnya terus terbayang
Berjumpa dimimpi kau ajak aku untuk menari bernyanyi
Bersama bidadari malaikat dan penghuni surga

(HADAPI SAJA – Iwan Fals)


MALAM yang sepi. Sisa gerimis masih basah diatap genting, dihalaman, diatas daun-daun, dan dijalanan. Malam yang dingin menjebak pikiran untuk diam dan merenungi tentang banyak hal. Malam mungkin menyangka dia begitu perkasa, padahal pagi sedang bergegas untuk memerangkapnya dalam cahaya mentari. Yah .. malam akan terusir saat subuh telah memberi isyarat untuk pergi. Senja tidak pernah akan menepati janjinya membujuk matahari agar membiarkan malam untuk terus bisa menguasai langit dan bintang bulan. Senja cuma butuh alasan untuk hadir di awal kedatangan malam. Senja cuma perlu alasan untuk memperlihatkan keindahannya.

Perjalanan ini kembali pada nuansa remang-remang. Jutaan kayuh ada di tiap danau dan lautan yang menghampar. Tapi tidak semua bisa mengantar perjalanan ini untuk sampai pada harapan. Kayuh seperti hanya memberi mimpi. Perjalanan ini terjebak dalam alunan gelombang. Ribuan sayap menggantung di langit yang membentang. Namun tak satupun bisa menerbangkan jejak-jejak ini untuk bisa menjemput keinginan. Sayap hanya bisa memberi angan-angan. Perjalanan ini terjebak pada ruang hampa yang pekat.

Tapak-tapak telah berbekas ditiap langkah dengan hitungan tak terhingga. "Inilah perjalanan sunyi, kawan..", dimana aroma udara terkadang hanya menyisakan pengap. Lelah yang mendera adalah lanjutan dari letih yang menghempas. Sekali-sekali ingin rasanya berlari kencang sekencang-kencangnya. Melampaui angin yang berhembus atau kilatan cahaya yang membuat pendar perjalanan. Dimana aku .. dimana penantian yang dijanjikan .. aku merasa disudutkan kenyataan, disini aku terkurung hampa dan aku kembali merasa begitu sunyi ..



Bandung, 17 Januari 2009




-------ooOoo-------

Tidak ada komentar: