CINTAI LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN BUMI KITA : Iklan Layanan airbening21 Untuk Semua

Berbagi Apa Yang Bisa Dibagi

Rabu, 03 Desember 2008

BOSAN : Melupakan atau Mengenang?

" Dibawa Terbang "
ilustrasi oleh : airbening21


BOSAN MENULIS


Beberapa hari belakangan ini saya tiba-tiba merasa jenuh untuk menulis ataupun mencoret-coret monitor komputer lewat adobephotosop atau corelDRAW seperti kebiasaan saya selama ini. Entahlah.. yang pasti tiba-tiba saya merasa nggak konek aja. Tapi mencari kesibukan lain untuk mengisi waktu adalah masalah baru buat saya. Ujung-ujungnya tentu bingung lagi. Nonton film atau mendengar lagu bukanlah ide yang cukup cemerlang. Cepat bosan euy.. nge-game? Maaf.. saya bukanlah gamers yang tabah dan betah.

Hal paling bodoh dan tolol yang saya lakukan kemudian adalah menumpahkan ‘curhat’ tentang kebosanan saya menulis dengan cara menulis. Itu artinya ya saya menulis lagi dong.. Menyadari itu saya kemudian merasa jadi sangat tumpul dan mandul untuk mencari solusi. Sebenarnya sih saya suka membaca. Tapi saat ini saya tidak (pernah) punya cukup dana untuk membeli buku baru yang saya inginkan. Meminjam sama teman? Tidak begitu banyak teman yang bukunya sesuai dengan apa yang saya inginkan. Saya cuma ingin mengisi waktu. Itu saja.. Kalau harus baca novel setebal tembok gedung DPR saya mendingan mundur. Emangnya gw dosen..

Disini kemudian saya teringat dengan kakak saya dulu di kampung. Suatu hari ia merasa sangat sebal dengan seseorang (yang kebetulan saya kenal), masih tetangga juga. Ketika kekesalannya memuncak ia mengumpat, “Tai.. saya nggak peduli sama orang itu. Biarin ajalah.. jangan dipikirin, cuekin aja. Sekali lagi, jangan peduliin orang itu..”.

Sambil mengucapkan itu ia terus saja membicarakan kekesalannya. Bosan mendengarnya saya iseng berceloteh, “Katanya nggak akan peduli, tapi kenapa ngomongin terus?! Kalau emang nggak peduli ya udah diem, atau obrolin hal-hal yang lain.. kalau diobrolin terus berarti masih peduli dong..”. Mendengar itu kakak saya langsung diam.

Beberapa kawan saya ingin sekali (katanya sih) melupakan masa lalunya yang indah dan tragis (campur-campur). Mereka kemudian meminta saya untuk mengedit beberapa photo kekasihnya itu. Ada juga yang meminta dibuatkan film pendek sejenis klip dengan memakai slide dari photo-photo koleksi ‘masa lalunya’ itu. Menurut saya ini adalah orang paling gila. Bagaimana bisa lupa jika pada prakteknya mereka justru melakukan sesuatu untuk mengenang. Pada akhirnya percuma juga sumpahnya untuk melupakan itu diucapkan lewat bibirnya yang getir dan kelu.

Seorang kawan dekat saya ketika sedang berada di Jogjakarta pada suatu malam mengirim SMS. Saya menduga ia mengirimkan saya SMS sambil minum dan mabuk (mungkin di Malioboro atau dipinggir jalan lainnya). Disitu ia mengatakan bahwa minum dan mabuk itu bukanlah media untuk melupakan sesuatu (mantan pacar atau kecengan misalnya), tapi minum dan mabuk adalah media untuk mengenang. Dengan itu maka tiap tetes yang dinikmati menjadi punya makna. Oh shit.. mengapa tiba-tiba ia menjadi begitu cerdas dengan pikiran seperti itu. Mungkin nanti saya akan memberikan ia saran untuk mengerjakan Laporan Tugas Akhirnya-nya sambil mabuk saja. Tidak apa-apa kalau dengan cara itu ia menjadi lebih brilian dan bersemangat. Dari pada kondisi normal tapi mentok. Kapan lulus kuliahnya kalau begitu.. iya kan?! Hehehe saya cukup cerdas juga nih..

Terlalu banyak contoh disekitar kita. Dari presiden, politikus, anggota dewan, tokoh masyarakat, kiyai, rampok, garong dan lain sebagainya. Copet teriak copet pun terjadi. Saya pun yakin, kita juga sering melakukan hal bodoh itu. Niatnya tidak ingin melakukan dan menjauhi hal itu tapi malah kita lakukan (dengan atau tanpa sadar). Bersumpah untuk melupakan tapi malah terjebak dalam lamunan panjang yang penuh romantisme syahdu tai kucing. Macam betul saja.. Itu seperti seorang maling atau perampok yang melarikan diri dari penjara Polresta Bandung Timur dan memutuskan untuk bersembunyi di penjara Polresta Bandung Tengah. Ya sama aja bego..

Sudahlah.. rokok sudah habis dan sisa kopi pun sudah dingin. Waktu telah menujukkan pukul 04.13 subuh. Saya ingin menikmati adzan subuh dulu dan kemudian tidur.. istirahat.. ngantuk juga..


Pondok Nadin – Jatinangor, 30 November 2008


* Terimakasih buat kawan saya Ajat AXL atas SMS-nya pada malam yang fana itu.. Semoga cepat lulus kawan, sehingga cepat pula kau bisa melamar gadis pujannmu itu..



----------00000---------

Tidak ada komentar: