CINTAI LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN BUMI KITA : Iklan Layanan airbening21 Untuk Semua

Berbagi Apa Yang Bisa Dibagi

Senin, 08 September 2008

PATAH HATI ; Korban 2


* PATAH (lagi dan lagi..)
Kopi pahit mendadak buat kawan saya; WT ..




PANAAAAASSS.. Jatinangor kalau sudah terasa panas yang rada ‘aneh’ biasanya nggak lama kemudian akan turun hujan. Tapi ada juga panas yang berbeda, yaitu ‘panas’ akibat patah hati. Biasanya (pula) banyak air yang akan tumpah. Mungkin air mata (hikz..hikz..hikz..) ataupun air-air yang lain. Ssssttt… ini mah masalah klasik anak-anak padepokan airbening21, yyoooiii coooyyyy..

Aaaagghhhhh… Seorang kawan saya (inisial; WT) patah hati (lagi). Aneh juga, dalam waktu yang hampir berurutan sudah beberapa kawan saya mengalami itu. Walaupun sebabnya berbeda-beda, tapi tetap saja ujung-ujungnya jadi sama. lieur dan gogorowokan berjamaah teu pararuguh. Khusus untuk kawan saya yang memberi inspirasi buat tulisan ini, masalahya adalah dia diputuskan begitu saja tali cintanya tanpa sebab oleh cewek yang belum lama dipacarinya. Katanya sih, “..Benar-benar tanpa sebab..”. Alasannya itu akan dikasih tahu nanti suatu saat. Oh tidak marisol, seperti sebuah surat wasiat saja. Sungguh unik buat saya mencerna.

Menurut penelitian para pakar cinta dan pengalaman serta observasi penulis. Rata-rata alasan seseorang untuk memutus tali kasih asmara tidak jauh berbeda dengan rata-rata alasan seseorang menolak cinta yang datang menghampirinya. Beberapa diantaranya adalah;
  1. Wah maap ya, aku masih konsen belajar di sekolah dulu (mentang-mentang pelajar..)
  2. Ada kait mengkait dengan mantan pacar sebelumnya (sekitar tentang orang ketiga..)
  3. Lebih baik temenan aja (hahahahahaha.. sumpah, basi banget.. ini adalah alasan super klasik yang paling sering digunakan..)
  4. Belum siap pacaran (masih merasa kecil, kayak anak TK kali..)
  5. Takut ketahuan orang tua (adeuh.. tiba-tiba jadi sedih, suer..)
  6. Tekanan keluarga (seheboh itukah..?)
  7. Masih pengin sendiri dulu (hidup dihutan belantara aja mbak, jadi Tarzanwati.. lumayan, bisa hidup vegetarian..)
  8. Masih trauma (terima kasih buat Bung Danil atas sumbangannya..)
  9. Masih mencari yang terbaik (dari sudut pandang apa? Sebaik apa? Bukankah no body perfect? Nah, lho..)
  10. Nggak aja (dingin banget kayak es batu ditengah malam..)
  11. Kamu jelek sih (alasan yang sangat jarang digunakan, nggak enak kali.. kasihan..)
  12. Kamu kere sih, sepeda aja masih minjem (walaupun pernah juga tedengar ada yang ngucapin alasan kayak gini tapi relatif jarang, mungkin terlalu diskriminasi..)
  13. Bukan berdarah biru (buset dah, zaman Majapahit kalleee..)
  14. Bapaknya PKI (walah.. turunan keberapa mas?)
  15. Jangan sekarang, tapi bingung juga alasannya apa? Nggak tau.. (NAH INI DIA YANG DIPERMASALAHKAN… Kenapa? Mengapa? Ada apa? Apa yang terjadi? What heaven?)
  16. Dan lain-lain (yang terkadang aneh dan seperti tidak masuk diakal sehat manusia..)
Paling susah memberikan nasihat buat manusia yang patah hati. Terlalu banyak lagu-lagu yang bertemakan patah hati dan menjadi hits di masyarakat. Itu suatu bukti kalau seniman pun tidak punya solusi untuk mengobati ‘penyakit kronis’ ini. Jika sudah begini apalagi saya?! Namun untuk menunjukkan rasa simpati buat kawan akhirnya saya sedikit berceloteh;

“.. Ya udah sabar aja, coy.. Mungkin saat ini bukan waktunya. Mau dipaksain juga susah. Tapi kalau memang ada takdir mah nanti juga bakal ‘ketemu’ lagi. Semua juga punya lika-liku dan jalan cerita masing-masing. Bukankah waktu masih panjang? Insya Allah nanti pasti ada kesempatan lagi.. Oke brow..”.

Sumpah.. Saya pusing dan bingung. Masalah saya sendiri saja masih memporak-porandakan perasaan saya. Sekarang kawan saya satu persatu bertumbangan pula. Sejujurnya saya ingin sekali mengetahui bagaimana perasaan ‘embun pagi’ itu setelah dia memutuskan cinta kawan saya. Kemudian kepadanya saya ingin mengatakan;

“.. Wahai ‘makhuk’ yang cantik dan dimuliakan oleh Tuhan. Mudah-mudahan kamu bisa mendapatkan apa yang kamu cari. Jauhilah kawan saya jika itu adalah yang terbaik menurut kamu. Hanya waktu yang bisa membuktikan apakah keputusan kamu itu sudah tepat atau tidak. Hanya waktu pula yang bisa membuktikan siapa orang yang terbaik buat kamu. Tapi kamu jangan merasa ‘gengsi’ ya untuk menghubungi kembali jika suatu hari nanti mungkin kamu akan merasa sedih, karena biasanya kita akan merasa kehilangan setelah orang itu benar-benar telah pergi..”.

Cukup sampai disitu saja saya akan berbicara, sebab kalau diteruskan maka besar kemungkinan malah nanti saya yang curhat jadinya. Malu ah.. heu..heu.. (sebenarnya sih.. hikz..hikz..hikz..).

Pagi ini saya lebih banyak diam. Subuh tadi sehabis sahur, saya melihat kawan saya itu membaca SMS yang masih disimpannya dan terlihat dia melamun kemudian matanya berkaca-kaca.. tipis sekali (mungkin dia malu kalau ketahuan sama saya, padahal saya tahu).. Sepertinya dia sudah terlalu sayang banget sama ‘si embun pagi’ itu. Kalau sudah begini maka tidak enak pula saya mengajak dia ngobrol. Jadi mendingan saya pura-pura tidur. Mendesah.. Sebab sebenarnya jauh dilubuk hati saya pun ‘berair’.. deras ..

Sudahlah.. Mau gimana lagi.. Dalam keheningan sayup-sayup saya mendengar sebuah lagu Malaysia mengalun dari komputer dikamar sebelah…..

“…. / Apakah.. sebenar yang terjadi / Hingga kau bersikap demikian / Sedang engkau sesungguhnya percaya / Kasihku tak berbelah bagi../
Reff:
.. Aduhai tak sanggup kukenangkan / Semua telah nyata cintamu gurauan / Datang dan hilang semau hatimu / Itulah falsafah.. pegangan cintamu / Namun harus kau ingat.. hati yang manakah / Selamanya kan sabar .. / ..
Seribu kali sayang / Sangka ku kan ke mati / Cerita kasih kita / Rupanya seketika / Setelah merelakan / Setelah kau bisikkan / Segugus janji-janji / Teganya kau pungkiri .. “ (Aduhai Seribu Kali Sayang – IKLIM).

KEHILANGAN ITU MUNGKIN ADALAH SESUATU YANG BIASA, NAMUN UNTUK BISA MELUPAKAN ITU ADALAH SESUATU YANG LUAR BIASA ...


Pondok Nadin - Jatinangor, 7 September 2008
Pukul: 06.51 pagi


* Meminjam judul lagunya Padi



-----------00000------------

Tidak ada komentar: