CINTAI LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN BUMI KITA : Iklan Layanan airbening21 Untuk Semua

Berbagi Apa Yang Bisa Dibagi

Rabu, 21 Mei 2008

Aku Menyebutnya "SMS Yang Tak (belum) Pernah Terkirim

SEBUAH INSPIRASI DAN KARYA DARI RIBUAN RENUNGAN YANG MENJELAJAH WAKTU

.. pergulatan yang panjang.. dalam kesunyian..” (Ebiet G.Ade)


Selama bertahun-tahun semua SMS ini nyatanya tidak ada yang pernah bisa aku kirimkan. Dengan sedikit keberanian yang terkadang ceroboh, mungkin sekitar dua atau tiga pernah juga muncul diponsel’nya’. Namun, HP bututku memang tidak pernah mengirim semuanya. Ia hanya bisa mengetik dan menyimpannya kembali dalam ‘tubuhnya’ yang lusuh tergerus kenyataan.


“Sebutir pasir yang larut dalam segelas embun.. Sekuntum bunga kangkung ditelaga.. Satu cinta yang lahir sebagai dongengan.. Persis seperti senyum yang dipaksakan..” (Bandung, September 2004)

“01.30 beri embun, 01.30 lepas resah, 01.30 bawa rindu, 01.30 berbisik.. Tidurlah, nanti kuberi kau mimpi-mimpi yang indah karena esok kau harus melihat mentari..” (Jatinangor, 19 Januari 2005 Pukul 01.30 malam)

“Puisi adalah kata-kata yang suci bagi sekeping nurani. Dalam bahasa yang terkubur.. lapuk. Puisi adalah debu dan angin yang diam. Puisi adalah diriku sendiri..” (Jatinangor, 23 April 2004)

“Keinginan adalah seribu harapan yang lahir dari fitrah Tuhan.. Tapi, mimpi adalah seribu kesalahan yang hanya pantas ditertawakan..” (Bandung, 10 Maret 2004)

”Malam ini hujan kembali memetik daun. Tes..tes..tes.. dan satu rindu kembali hancur. ‘ilalang’.. basah, basah yang kini hilang.” (Bandung, 4 Maret 2004)
Tidak disangka SMS ini telah memberikan sebuh inspirasi hingga akhirnya tahun 2008 ini aku membuat sebuah blog: ilalangmerah.blogspot.com, walau memang tidak nyambung tapi tetaplah inspirasi itu telah menghasilkan sebuah karya..

“Seperti rinai yang kemarin. Dipucuk ranting ada saja tetes-tetes yang jatuh. Retak-retak malam telah dipaksa untuk terus menunggu pagi. Tapi senja juga bukan rindu yang mesti dibuang..” (Bandung, 2003)

“Harapan adalah luka. Resah seorang pengecut yang sok berani dan kadang-kadang nekat. Setiap subuh ia setia menyapa embun di ‘ilalang-ilalang’. Tapi harapan tetaplah sebuah luka.” (Bandung, 2004)

“Semua manusia berhak bangga pada dirinya sendiri. Tapi, ingatlah bahwa sesungguhnya tidak pernah ada manusia yang tak tergantikan.” (Pelabuhan Bakauheni, 24 Januari 2005)

“Kematian adalah hal biasa dan bukan sesuatu yang menakutkan.. Tapi hidup yang tak bermanfaat adalah hal luar biasa dan paling mengerikan..” (Bandung, 1 April 2004)

“Diperbatasan ini telah kutoreh cinta pada satu nama. Pada kobar-kobar unggun. Tapi, bukan itu alasan untuk berdiang. Ada senyum yang lebih dari sekedar cahaya..” (Kiarapayung, 21 Agustus 2004)

“Jangan pernah mundur didepan kesulitan. Majulah saat kondisi mengijinkan. Jika kondisi tidak mengijinkan, ciptakan kondisi tersebut..” (Pelabuhan Bakauheni, 24 Januari 2005)

“Saat rasa telah mengalir dalam darah, maka jantung akan terus memompa nadi untuk senantiasa mengucapkan kata-kata yang sama. Detak.. arti dari satu perjuangan.” (Puncak – Bogor, 19 Mei 2004)

“Matahari yang tadi adalah sunset yang bias. Bulan saat ini adalah subuh yang merayap pergi. Ada bintang-bintang yang lenyap tanpa kata-kata. Mendera langkah-langkah diujung mimpi. Tapi mimpi malam ini adalah puisi, angin, serta debu yang diam. Seperti aku, karena puisi adalah diriku sendiri.” (Kiarapayung – Jatinangor, 4 Juni 2004)

“Mestinya aku paham dengan rahasia matamu. Dalam dan lepas seperti lautan, indah sekaligus mematikan. Dan kata-kata yang kini lahir terhempas adalah badai yang (selalu) ku buat sendiri..” (Jatinangor, 2006)

“Desah ujung pena seperti mata pedang. Ah.. udara begitu dingin disini. Ternyata begitu sukar membunuh sepi dan bayangmu tetap saja tak mau pergi..” (Bandung, 2004)

“Kebahagiaan dalam hidup bukanlah dengan selalu mendapat atau memiliki yang terbaik. Tapi, kebahagiaan sebenarnya adalah dengan selalu menjadikan segala yang hadir dalam hidup sebagai yang terbaik..” (Jatinangor, 14 Januari 2006)

“Manglayang malam ini seperti perawan yang tertidur.. pulas dan lugu. Ada ribuan bintang menari. Dan jiwaku malam ini adalah kabut hangat yang menguap..” (Kiarapayung, 19 Juni 2004)


Inspirasi terbesar dari semua SMS ini adalah lahirnya: airbening21.blogspot.com, terima kasih kepada semua yang telah menjadi bagian dari inspirasi dan karya ini..

(Jatinangor, 21 Mei 2008 pukul 05.48 pagi)

Tidak ada komentar: